Halhalal – Idealnya, setiap amal, produk dan program itu berkualitas pada saat kuantitasnya banyak. Tetapi, dalam banyak kondisi, pilihannya tidak ideal. Pilihannya antara produk yang berkualitas, tetapi jumlahnya terbatas atau produk dengan jumlah besar, tetapi tanpa kualitas. Sehingga, pertanyaannya, manakah yang lebih prioritas untuk dilakukan dan menjadi kebijakan?
Faktanya, angka besar dan kuantitas itu dijadikan indikator keberhasilan dan target setiap program karena angka-angka itu lebih menarik dan jumlah besar itu membanggakan. Sebaliknya, jumlah yang kecil itu sering diidentikan dengan kemunduran atau kegagalan.
Syekh Dr Qardhawi menjelaskan, menurut Islam, setiap produk, amal, dan karya yang berkualitas dan bermutu, walaupun jumlahnya sedikit lebih utama dan diprioritaskan daripada sekedar amal yang berjumlah besar, tetapi lemah atau tanpa kualitas sama sekali.
Standar prioritas ini menjadi pesan Allah SWT sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Quran, hadist, sirah Sahabat dan Tabiin.
Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan celaan terhadap suatu kaum yang berjumlah besar, tetapi tanpa kualitas atau bahkan memberikan mudharat, sebagaimana firman Allah SWT yangartinya: “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetaui.” (QS Al-A`raf: ayat 187), juga dalam firman Allah SWT yang artinya: “Tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.” (QS Al-Ankabut: 63), dan dalam firman Allah SWT yang artinya: “Tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS Hud: ayat 17).
Sebaliknya, banyak ayat Al-Quran yang memuji Muslim terbaik dan pilihan walaupun jumlahnya terbatas dan minoritas, di antaranya, firman Allah SWT yang artinya: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba: ayat 13), firman Allah SWT dalam ayat lain yang artinya: “Maka mengapa tidak di antara umat-umat sebelum kamu orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (berbuat kerusakan) di bumi kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah kami selamatkan.” (QS. Hud: ayat 116).
Sejarah mencatat, Sahabat Umar bin Khattab ra mengutus Sahabat Amru bin Ash ra dengan 4.000 prajurit untuk menaklukkan Mesir. Kemudian, Sahabat Amru bin Ash ra meminta bantuan kepada Sahabat Umar bin Khattab ra. Selanjutnya, Sahabat Umar bin Khattab ra mengirim 4.000 prajurit dan empat orang prajurit. Sahabat Umar bin Khattab ra berkata, “Setiap orangnya sama dengan 1.000 prajurit, sehingga totalnya 12 ribu prajurit. Dan 12 ribu prajurit tidak akan dikalahkan karena jumlahnya yang sedikit.”
Ayat-ayat dan sirah tersebut menegaskan, kuantitas dan jumlah yang besar tidak cukup menjadi produk ideal dan standar keberhasilan, bahkan menjadi tercela jika kuantitasnya banyak, tetapi merugikan pihak lain. Sebaliknya, jumlah sedikit, tapi berkualitas itu lebih baik jika terdiri atas orang-orang yang saleh dan pilihan.
Ayat-ayat tersebut menjadi dalil tentang standar kualitas sebelum kuantitas. Menjadi dalil jika ada dua pilihan; antara produk yang berkualitas tapi jumlahnya terbatas dengan produk dengan jumlah besar tetapi tanpa kualitas maka yang menjadi pilihan adalah produk berkualitas walaupun dengan jumlah terbatas.